POSTINGAN PERTAMA : HAKIKAT PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR
Saturday, February 2, 2019
Edit
Hellooo gaaaissss, ini postingan pertama aku ngeblog, masih belajar mudah-mudahan kedepannya lancar yaa, aamiin. Hehe
Okaaay hari ini aku mau sedikit kasih ilmu nich buat kalian yang lagi belajar mendiddik anak di sekolah dasar atau bisa dibilang mendalami ilmu keguruan.
Check this out! Semoga bermanfaat :)
Sebagai pendidik di Sekolah Dasar hanya dapat melaksanakan tugas dengan baik bilamana memiliki pemahan yang baik pula tentang konsep pendidikan di SD.
Check this out! Semoga bermanfaat :)
HAKIKAT PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR |
Pemahaman yang baik tentang hakikat pendidikan di SD akan memperkaya wawasan dan memantapkan kepercayaan diri karena memiliki pegangan yang kuat dalam melakukan berbagai upaya pendidikan.
Sebagai contoh, guru yang selalu memberikan materi pelajaran hanya dengan ceramah di dalam kelas, guru tersebut cenderung menganggap bahwa hakikat pendidikan hanya mengubah anak "dari tidak tahu menjadi tahu".
Anggapan seperti itu sangat tidak tepat karena terlalu mereduksi bahwa pendidikan hanya sebagai persoalan pengajaran dalam kelas saja.
Pendidikan merupakan suatu fenomena manusia yang sangat kompleks. Maka dari itu pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dari berbagai sudut pandang para ahli.
Salah satu pengertian yang sangat umum dikemukakan oleh Driyarkara (1980) bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh proses atau upaya pendidikan.
Di dalam kamus Internasional Pendidikan setidaknya pendidilan memiliki tiga ciri utama, diantaranya :
- Proses pengembangan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana dia hidup.
- Proses sosial, dimana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khusunya yang datang dari sekolah) untuk mencapai kompetensi sosial dan perumbuhan individual secara optimum.
- Proses pengembangan pribadi atau watak manusia.
Pendapat G. Thompson (1957) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tetap didalam kebiasaan, pemikiran, sikap, dan tingakah laku.
Crow and crow (1960) mengemukakan bahwa harus di yakini fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan sosialnya.
Beberapa ciri atau unsur umum pendidikan, yaitu :
- Pendidikan harus memiliki tujuan, hakikatnya pengembangan potensi individu yang bermanfaat bagi kehidupan pribadinya maupun warga negara atau masyarakat lainnya;
- Untuk mencapai tujuan tsb pendidkan perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana yang meliputi upaya bimbingan, pengajaran dan pelatihan;
- Kegiatan tsb harus diwujudkan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang lazim disebut dengan pendidikan formal, informal dan nonformal.
Tilaar (1999:28) pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global.
Rumusan hakikat pendidikan tsb memiliki komponen-komponen sebagai berikut.
- Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
- Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia.
- Eksistensi manusia yang memasyarakat.
- Proses bermasyarakat dan membudaya mempunyai dimensi waktu dan ruang.
Proses pendidikan adalah proses kebudayaan dan Proses kebudayaan adalah proses pendidikan. Memisahkan pendidikan dari kebudayaan berarti menjauhkan pendidikan dari perwujudan nilai-nilai moral di dalam kehidupan manusia. Itulah sebabnya setiap pendidik harus memiliki kemampuan mempengaruhi peserta didik. Sumber kemampuan ini adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta karakteristik pribadinya.
Sunaryo Kartadinata (1996) mengemukakan pendidikan adalah proses membawa manusia dari apa adanya kepada bagaimana seharusnya.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 (1) pendidikan sebagai "...Usaha sadar untuk mencipatakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat bangsa dan Negara."
Pendidikan mengandung beberapa hal, yaitu:
- Pendidikan merupakan usaha sadar;
- Paradigma baru praktek pendidikan lebih menekankan kepada pembelajaran;
- Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif menjadi fokus utama proses pendidikan;
- Anak harus aktif, bukan hanya mendengarkan, tetapi harus banyak bertanya, melakukakan kegiatan, menacari sumber tertentu, mencoba dan menemukan sendiri;
- Tujuan pendidikan adalah menumbuhkembangkan pribadi-pribadi yang berimab dan bertakwa, berakhlak mulia, cerdas dan memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
Sekolah dasar (SD), menurut Waini Rasyidi (1993) hakikatnya merupakan satuan atau unit lembaga sosial yang diberi amanah atau tugas khusu oleh masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan sekolah dasae secara sistematis.
Dengan demikian Pendidikan sekolah dasar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang bukan hanya memberi bekal kemampuan intelektual dasar dalam membaca, menulis dan berhitung saja melainkan juga sebagai proses mengembangkan kemampuan dasar peserta didik secara optimal dalam aspek intelektual, sosial, dan personal, untuk dapat melanjutkan pendidikan SLTP atau yang sederajat.
Okaay gaaiisss, untuk postingan selanjutnya bisa di klik di halaman selanjutnya yak! Thankyouuuu :)
Okaay gaaiisss, untuk postingan selanjutnya bisa di klik di halaman selanjutnya yak! Thankyouuuu :)