KEBUTUHAN ANAK SEKOLAH DASAR KE 4 : PENGARUH SEKOLAH PADA KEPRIBADIAN
Monday, February 11, 2019
Edit
A. Hasrat berprestasi
Hasrat berprestasi menunjukkan keinginan untuk mencapai sesuatu, keinginan untuk mencapai yang terbaik, memperluas usaha untuk mencapai sesuatu. Individu yang memiliki orientasi berprestasi Memiliki harapan yang besar untuk berhasil daripada yang takut akan kegagalan. Untuk meningkatkan prestasi anak orang tua perlu menetapkan standar tertentu agar anak berprestasi. Oleh karena itu perlu menunjukkan tingkah laku yang berorientasi pada prestasi dan perlunya penghargaan untuk anak atas keberhasilan yang dicapai nya.
B. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Motivasi berprestasi seseorang dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu motivasi intrinsik yang merupakan harapan dalam diri/internal untuk berhasil dan melakukan sesuatu untuk diri sendiri dan motivasi ekstrinsik yang dipengaruhi oleh penghargaan atau hukuman dari luar diri/eksternal. Pintrich dan schunk mengemukakan bahwa motivasi intrinsik merupakan sumber yang kuat dan positif dalam kehidupan manusia. Ada empat sumber dari motivasi intrinsik yaitu tantangan, rasa ingin tahu, kontrol dan fantasi yang perlu ditingkatkan agar motivasi intrinsik dalam diri seseorang meningkat.
- Tantangan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sesuatu yang menantang dapat membuat siswa menjadi lebih competent sehingga meningkatkan self efficacy nya atau kesadaran dalam diri seseorang akan kompetensinya.
- Rasa ingin tahu. Melalui kegiatan yang memberikan informasi atau ide-ide pada siswa yang berbeda dengan apa yang telah diketahui atau dipercaya siswa selama ini. Keadaan ini akan menimbulkan suatu ketidak Cocokan sehingga membuat siswa perlu mencari informasi yang tepat untuk menyelesaikan perbedaan tersebut.
- Kontrol. Kegiatan yang memberikan siswa untuk mengontrol hasil prestasinya dapat meningkatkan motivasi intrinsik nya. Pandangan mengenai kurangnya kontrol diri dapat dikaitkan dengan perasaan bahwa seberapa besar usaha yang diberikan pasti akan menunjukkan kegagalan.
- Fantasi atau daya khayal. Motivasi intrinsik dapat dikembangkan melalui kegiatan yang melibatkan siswa untuk berprestasi dalam kegiatan simulasi atau permainan.
C. Orientasi mastery dan orientasi helpess
Orientasi helpless atau tidak berdaya menunjukkan anak yang terjebak dalam pengalaman yang menyulitkan, maka mereka menghubungkan kesulitannya dengan ketidakmampuannya. Jika anak ini dihadapkan pada soal yang sulit yg akan mengatakan "saya tidak mampu melakukan ini" walaupun dia sebenarnya pernah menunjukkan keberhasilannya. Sementara itu orientasi mastery atau menguasai sesuatu menunjukkan anak yang berorientasi pada tugas. Anak yang mementingkan kemampuannya, anak juga memusatkan perhatiannya pada strategi belajarnya. Anak yang berorientasi mastery ini selalu berusaha untuk memusatkan perhatiannya, berpikir dan bertindak hati-hati dan mengingat strategi yang pernah dilakukannya. Mereka cenderung merasa tertantang dan menghadapi tugas-tugas yang penuh tantangan.
Faktor-faktor psikologis yang dapat dijumpai pada ke dua orientasi tersebut yaitu faktor orang tua. Ada beberapa karakteristik orang tua dari anak-anak yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi yaitu (1) hangat, penuh penerimaan, dan cepat memberikan pujian terhadap keberhasilan anak. (2) memberikan bimbingan dan kontrol berdasarkan standar tertentu, kemudian memonitor perkembangan dari keberhasilan anak. (3) menanamkan kemandirian pada anak.
Teman sebaya juga cukup berpengaruh khususnya pada anak remaja bahkan kadang kala mengurangi usaha orang tua untuk mendorong prestasi belajar anak. Namun di usia SD pengaruh teman sebaya memang belum terlalu besar Apabila dibandingkan dengan mereka yang berada di usia remaja. Pada usia SD justru tampaknya guru cukup berperan khususnya di lingkungan sekolah.
Pintrich dan Schunk menunjukkan bahwa jika guru yang mengajar secara terstruktur, akan mengikuti prinsip prinsip, seperti diawali dengan memberikan rangkuman secara singkat terhadap materi yang berkaitan dengan pokok bahasan, menyajikan materi secara bertahap dan lain-lain penerapan seperti ini dapat meningkatkan motivasi Karena Guru membantu siswa dalam belajar dan mencapai kesuksesan. Tampaknya guru perlu lebih kreatif dalam menciptakan situasi belajar mengajar, agar siswa terpacu dan termotivasi untuk belajar.