PERKEMBANGAN PERAN GENDER PADA ANAK USIA SD
Saturday, February 9, 2019
Edit
A. Pengertian gender
Gender menunjukkan dimensi sosial dari menjadi laki-laki atau perempuan. Dua aspek dari gender yang perlu diketahui adalah identitas gender yang merupakan suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan, kebanyakan diperoleh anak begitu berusia 3 tahun. Dan peran gender merupakan berisi harapan-harapan yang menunjukkan Bagaimana laki-laki atau perempuan Harus berpikir bertingkah laku dan merasakan. Di lain pihak stereotype gender diartikan sebagai seperangkat keyakinan tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan dan laki-laki, misalnya begitu anak lahir orang tua cenderung memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anak laki-laki maupun anak perempuan, warna-warna tertentu lebih cenderung ditujukkan, perbedaan potongan rambut baju maupun jenis mainan. Laki-laki diyakini cenderung dominan, agresif, independen dan anak perempuan cenderung perhatian, sabar, tergantung.
Santrock mengemukakan pengaruh teori belajar sosial mengenai gender yaitu:
- Pengaruh orang tua. Orang tua berpengaruh dalam perkembangan gender. Ayah merupakan bagian penting dalam perkembangan peran gender dari pada ibu karena Ayah cenderung bereaksi secara berbeda pada anak laki-laki maupun anak perempuan. Peran keluarga mendorong anak laki-laki dan anak perempuan untuk terlibat dalam permainan dan kegiatan yang berbeda, misalnya anak perempuan umumnya bermain dengan boneka sampai ia mencapai usia sekolah hal tersebut diharapkan agar ketika ia dewasa dapat mengasuh atau terlibat dengan hal-hal yang bersifat emosional. Sedangkan anak laki-laki lebih dilibatkan pada permainan yang bersifat agresif.
- Pengaruh kelompok sebaya. Kelompok sebaya cenderung mendukung anak untuk terlibat dalam aktivitas yang sesuai dengan jenisnya, apabila tidak sesuai dengan jenis kelaminnya kelompok cenderung mencela anak tersebut.
- Pengaruh sekolah dan guru. Ketika memasuki usia sekolah anak menyadari dan meyakini bahwa ada beberapa stereotype seperti pekerjaan, kepribadian, ataupun keinginan berprestasi.
- Pengaruh media massa. Media massa dapat berpengaruh besar dalam perkembangan gender seperti bagaimana cara wanita tampil di televisi majalah atau koran amat berbeda dengan laki-laki.
B. Peran gender di usia sekolah
Pada usia sekolah anak laki-laki mempunyai identifikasi peran maskulin sedangkan anak perempuan lebih androgyny yaitu adanya ciri-ciri maskulin dan feminin. Berdasarkan pandangan bahwa anak perempuan cenderung lebih banyak memanfaatkan otak sebelah kirinya sedangkan anak laki-laki lebih banyak memanfaatkan otak sebelah kanannya.
C. Mengembangkan stereotype nongender pada anak
Orang tua maupun guru dapat membantu anak-anak untuk lebih mengenal peran gender laki-laki dan perempuan. Anak juga perlu menyadari akan stereotype gender di masyarakat, meskipun peran gender dalam masyarakat berbeda namun peran tersebut dapat berganti Tergantung situasi dan kebutuhan yang ada. Contohnya dalam hal minat dan keterampilan yang lebih menentukan pemilihan karir seseorang misalnya banyak dijumpai lingkungan pekerjaan atau karir laki-laki ditekuni oleh perempuan.
Dengan demikian diharapkan kita dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan gender dan jenis kelamin dan apa yang harus dilakukan guru maupun orang tua agar lebih memahami meskipun peran gender dalam masyarakat berbeda. Hal-hal yang perlu ditanamkan bahwa kita harus menghargai apa yang dilakukan anak bukan karena anak itu laki-laki atau perempuan.